Komunitas Starknet menyetujui pemungutan suara untuk menerapkan staking token STRK pada akhir 2024

Ethereum Layer 2 Starknet telah menyetujui pemungutan suara tata kelola untuk menerapkan staking dalam jaringannya, dengan jaringan membayar imbalan kepada staker berdasarkan total token yang di-stake.

Hari ini, proposal yang diajukan oleh pengembang inti StarkWare — yang disebut "SNIP 18" — telah diratifikasi oleh mayoritas pemegang token STRK.

Sekarang setelah proposal disetujui, staking token Starknet mungkin akan segera diluncurkan di testnet, diikuti oleh mainnet pada kuartal keempat tahun ini.

Starknet akan memungkinkan pemegang token dengan setidaknya 20.000 STRK untuk menjadi staker sementara yang lain dapat mendelegasikan kepada mereka. Mekanisme pencetakan yang bertujuan untuk menyeimbangkan antara memberi imbalan kepada staker dan menetapkan ekspektasi inflasi juga disetujui dalam pemungutan suara.

Akan ada juga periode penguncian waktu selama 21 hari sebelum dana dapat ditarik.

Pemungutan suara tata kelola staking adalah langkah menuju desentralisasi infrastruktur lebih lanjut, menurut StarkWare. “Ini adalah tonggak sejarah dalam perjalanan Starknet menuju desentralisasi penuh. Sebagai salah satu Layer 2 pertama yang menawarkan kesempatan ini kepada pemegang tokennya, kami semakin mendekati memiliki jaringan yang sepenuhnya dioperasikan dan dijalankan oleh komunitas untuk komunitas,” kata Eli Ben-Sasson, CEO StarkWare.

Ke depan, jaringan berencana untuk memperkenalkan lebih banyak fitur tata kelola dan tanggung jawab untuk staker secara bertahap — termasuk potensi peran mereka dalam mendesentralisasikan sequencer dan prover jaringan.