5 Kesalahan Fatal Investor Pemula Saat Pasar Crypto Merosot!
Jakarta, Pintu News – Investasi dalam mata uang crypto menawarkan potensi keuntungan yang tinggi, namun juga disertai risiko yang signifikan.
Bagi investor pemula, memahami dan menghindari kesalahan umum saat pasar crypto mengalami penurunan adalah kunci untuk meminimalkan kerugian. Oleh karena itu, berikut adalah lima kesalahan fatal yang sering dilakukan investor pemula saat pasar crypto merosot.
Panik dan Menjual Aset Secara Emosional
Saat pasar crypto merosot tajam, banyak investor pemula yang merasa panik dan takut kehilangan seluruh investasinya. Akibatnya, mereka sering mengambil langkah emosional dengan menjual aset-aset mereka di harga rendah. Padahal, menjual dalam kondisi panik biasanya berujung pada kerugian besar karena harga aset mungkin akan pulih seiring waktu.
Baca juga: Volatilitas Bitcoin Melonjak, Apakah Harga BTC Bisa Sentuh Rp1,9 Miliar di Akhir Tahun?
Salah satu alasan utama di balik kepanikan ini adalah kurangnya edukasi tentang pasar kripto dan strategi investasi yang matang. Selain itu, faktor eksternal seperti berita negatif, spekulasi pasar, atau opini influencer juga bisa memengaruhi keputusan investor.
Untuk menghindari kesalahan ini, penting bagi investor untuk:
- Tetap berpegang pada rencana investasi jangka panjang.
- Menghindari membuat keputusan berdasarkan emosi atau tekanan pasar.
- Memahami bahwa volatilitas adalah bagian dari pasar kripto.
- Melakukan analisis fundamental dan teknikal sebelum membuat keputusan.
Kurangnya Diversifikasi Portofolio
Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan investor pemula adalah menaruh semua dana mereka dalam satu jenis aset crypto. Pendekatan ini sangat berisiko karena pasar crypto dikenal dengan volatilitasnya yang tinggi. Jika harga aset tersebut jatuh, seluruh investasi bisa mengalami kerugian besar.
Diversifikasi adalah strategi penting untuk mengurangi risiko dalam portofolio. Dengan menyebarkan investasi ke berbagai jenis aset, seperti Bitcoin, Ethereum, stablecoin , atau altcoin lainnya, risiko dapat diminimalkan karena kerugian dari satu aset dapat diimbangi oleh performa yang baik dari aset lainnya.
Selain itu, investor juga bisa mempertimbangkan untuk mengalokasikan sebagian dana ke sektor lain di luar crypto, seperti saham , obligasi, atau emas, guna melindungi portofolio dari fluktuasi ekstrem pasar crypto. Diversifikasi tidak hanya memberikan perlindungan, tetapi juga meningkatkan potensi pertumbuhan investasi secara keseluruhan.
Baca juga: 8 Airdrop Crypto Baru yang Patut Kamu Ikuti!
Mengabaikan Riset dan Analisis
Mengambil keputusan investasi tanpa melakukan riset dan analisis mendalam sering kali menjadi penyebab utama kerugian bagi investor pemula. Banyak investor tergoda untuk membeli aset crypto hanya karena tren atau rekomendasi dari sumber yang kurang terpercaya, tanpa benar-benar memahami fundamental aset tersebut.
Melakukan due diligence adalah langkah penting sebelum mengalokasikan dana ke aset crypto. Beberapa aspek yang perlu diteliti meliputi proyek dan tim pengembang, tokenomics, use case, analisis teknis, reputasi dan kemitraan.
Dengan memahami informasi ini, investor dapat membuat keputusan yang lebih rasional dan mengurangi risiko jatuh ke dalam perangkap hype pasar. Mengabaikan riset sama saja seperti berjudi, yang justru berbahaya dalam pasar yang volatil seperti crypto.
Mengikuti Tren Tanpa Pertimbangan (FOMO)
Takut ketinggalan atau Fear of Missing Out ( FOMO ) adalah salah satu kesalahan yang sering dilakukan investor pemula, terutama saat pasar sedang mengalami volatilitas tinggi. Ketika melihat aset crypto tertentu mengalami lonjakan harga, banyak investor pemula terburu-buru untuk membeli tanpa melakukan analisis yang matang.
Baca juga: 5 Cryptocurrency yang Diprediksi Berpotensi Melipatgandakan Portofolio di Tahun 2025!
Mereka merasa “harus ikut” karena khawatir akan kehilangan peluang keuntungan besar, tanpa memahami faktor yang mendorong kenaikan harga tersebut.
Akibatnya, investor sering kali membeli di puncak harga, yaitu ketika euforia pasar sedang memuncak. Saat hype mereda dan harga mulai turun, mereka berakhir dengan kerugian besar. Contoh klasik dari FOMO adalah ketika banyak investor membeli aset yang sedang viral di media sosial atau didukung oleh figur publik, tanpa mengevaluasi fundamental atau utilitas aset tersebut.
Tidak Memiliki Rencana Investasi yang Jelas
Tanpa rencana investasi yang terstruktur, termasuk strategi masuk dan keluar, investor cenderung membuat keputusan impulsif yang merugikan. Memiliki rencana yang jelas membantu menjaga disiplin dan fokus pada tujuan jangka panjang.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, investor pemula dapat meningkatkan peluang sukses dan mengurangi risiko kerugian dalam investasi kripto, terutama saat menghadapi volatilitas pasar.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain .
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- CoinMerce. Top 5 most common mistakes made by crypto beginners . Diakses pada 10 Desember 2024
- Investopedia. Scams, Fees, and Lost Passwords: Avoid the 10 Biggest Mistakes of New Crypto Investors . Diakses pada 10 Desember 2024
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Strategi MicroStrategy: Perusahaan dapat mendorong permintaan kripto pada tahun 2025, kata analis Wintermute
Menurut seorang analis Wintermute, perusahaan yang memanfaatkan ekuitas mereka untuk mengikuti jejak MicroStrategy dengan menambahkan bitcoin ke neraca mereka dapat muncul sebagai tren besar pada tahun 2025. Perusahaan yang saat ini melakukan ini dalam beberapa bentuk termasuk Mara, Riot, dan Metaplanet.
Segala yang perlu Anda ketahui tentang kemajuan CBDC di seluruh Asia pada tahun 2024
Ringkasan Cepat Bank sentral di seluruh Asia terus berinvestasi dalam uji coba CBDC tahun ini, dengan Proyek lintas batas mBridge mencapai status produk minimum yang layak pada bulan Juni.
Jumlah transaksi Base mempertahankan momentum sepanjang Q4
Ringkasan Singkat Total nilai terkunci jaringan telah tumbuh melebihi $3,5 miliar. Berikut adalah kutipan dari buletin Data dan Wawasan The Block.